MELSY APRIADYANTI, MELSY APRIADYANTI (2022) SUPER OVULASI HCG DAN HIPOFISA AYAM BROILER PADA IKAN BETOK (A.testudineus. Bloch)”. skripsi thesis, Universitas Batanghari.
Text
Melsy Apriadyanti.pdf Download (2MB) |
Abstract
RINGKASAN MELSY APRIADYANTI. Super Ovulasi hCG dan Hipofisa Ayam Broiler pada Ikan Betok (A.testudineus. Bloch)”. Dibimbing oleh Ir. SUGIHARTONO, M.Si dan MUAROFAH GHOFUR, S.Pi, M.Si Ikan betok (A. testudineus, Bloch) merupakan jenis ikan lokal air tawar lndonesia yang hidup dan berkembang biak secara alami di pulau Sumatera. Ikan ini merupakan jenis ikan ekonomis penting di perairan umum, harga ikan betok di Indonesia berkisar antara Rp 20.000,00- 40.000,00 per kg (Azrianto, 2018) untuk itu perlu ada upaya peningkatan produksi. Produksi ikan betok (A. testudineus, Bloch) dari sektor budidaya masih rendah dikarenakan benih ataupun ukuran konsumsi ikan betok sampai sekarang hanya mengendalikan tangkapan dari alam. Untuk mengatasi hal tersebut perlu melakukan penelitian tentang dosis yang optimum untuk pemijahan ikan betok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis yang efektiv untuk kombinasi hormone hCG dengan hipofisa ayam broiler terhadap pemijahan ikan betok dengan parameter uji waktu latensi, fekunditas, dan daya tetas telur. Penelitian ini dilakukan selama 30 hari. Induk ikan betok yang digunakan berukuran 100-250 gr. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan 3 kali ulangan, dengan rincian Perlakuan 1. Hormon hCG 0,3 ml/kg (100%). 2. Hormon hCG 0,225 ml/kg (75%) + Hipofisa ayam broiler 125 ml/kg (25%). 3. Hormon hCG 0,15 ml/kg (50%) + Hipofisa ayam broiler 250 ml/kg (50%). 4. Hormon hCG 0,075 ml/kg (25%) + Hipofisa ayam broiler 375 ml/kg (75%). 5. Hipofisa ayam broiler 500 ml/kg (100%). Selama proses penelitian ini dilakukan 1 kali suntikkan dibagian dorsal sedangkan untuk pengukuran parameter kualitas air dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada awal penelitian, tengah dan akhir penelitian. Dari hasil Berdasarkan hasil peenelitian yang telah dilakukan mengenai kombinasi hormon hCG dan ekstrak Hipofisa ayam broiler menghasilkan dosis yang optimum yaitu pada dosis P4 (hCG 25% + 75% Hipofisa ayam broiler) dengan waktu latensi 6 jam 19 menit. Fekunditas tertinggi dengan hasil rata-rata 31.837 butir. Dan Daya tetas telur tertinggi dengan hasil rata-rata 30.552 butir dengan persentase 81%. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam ANOVA menunjukkan bahwa, disetiap dosis yang berbeda pada setiap perlakuan memberikan pengaruh yang nyata terhadap tingkat waktu latensi, fekunditas, dan daya tetas telur pada ikan betok (,0,05). Secara umum hasil penelitian pada P4 kombinasi hormon hCG 25% dan 75% Hipofisa ayam broiler memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan dosis yang lainnya. Kata kunci : Fekunditas, hCG, Hipofisa, Telur ikan betok, Waktu latensi.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Perairan |
Depositing User: | Mr Admin Repo |
Date Deposited: | 14 Feb 2022 02:45 |
Last Modified: | 14 Feb 2022 02:45 |
URI: | http://repository.unbari.ac.id/id/eprint/1085 |
Actions (login required)
View Item |