RESPONS EKSTRAK HIPOFISA KAMBING PADA PEMIJAHAN IKAN BETOK ( Anabas testudineus Bloch )

LARA ANGGRAINI, LARA ANGGRAINI (2021) RESPONS EKSTRAK HIPOFISA KAMBING PADA PEMIJAHAN IKAN BETOK ( Anabas testudineus Bloch ). skripsi thesis, Universitas Batanghari.

[img] Text
skripsi full Lara Anggraini BDP.pdf

Download (3MB)

Abstract

RINGKASAN LARA ANGGRAINI. Respons Ekstrak Hipofisa Kambing Pada Pemijahan Ikan Betok ( Annabas Testudineus, Bloch ). Dibimbing oleh Ir. M. Sugihartono, M.Si dan Muarofah Ghofur, S.Pi., M.Si Ikan betok (Anabas testudineus, Bloch) merupakan ikan asli Indonesia yang hidup pada habitat perairan tawar atau payau, Ikan betok (A. testudineus, Bloch) ini mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Produksi ikan betok mengalami overfishing dan mengakibatkan penurunan produktivitasnya oleh karna itu Salah satu upaya yang dilakukan untuk membantu keberhasilan dalam pemijahan ikan betok dapat dilakukan dengan menstimulasi faktor yang berhubungan dengan sistem reproduksi, yaitu dengan cara menstimulasi kerja hormon dalam meransang pematangan gonad pada pemijahan buatan. Pemijahan buatan dapat dilakukan dengan menggunakan hipofisa. Hipofisasi adalah menyuntikkan suspensi kelenjar hipofisa kepada ikan yang akan dibiakkan. Untuk itu perlu dilakukan alternatif bahan menggunakan hipofisa limbah ternak yang mampu memberikan rangsangan hormonal untuk proses reproduksi pada ikan, akan tetapi lebih ekonomis lagi apabila kita dapat memanfaatkan limbah ternak (hipofisa ternak : sapi, domba, dan kambing) sepanjang tidak menyimpang dari prinsip hipofisasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat respons ekstrak hipofisa kambing pada pemijahan ikan betok (A. testudineus, Bloch) berdasarkan berat ikan terhadap waktu laten ovulasi, fekunditas, dan daya tetas telur (Hatching Rate). Penelitian ini dilakukan selama 30 hari. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan 3 kali ulangan, dengan rincian perlakuan P0 : Kontrol, perlakuan P1 : Ekstrak Hipofisa Kambing 0,05 ml/kg, perlakuan P2 : Ekstrak Hipofisa Kambing 0,2 ml/kg, dan perlakuan P3 : Ekstrak Hipofisa Kambing 0,35 ml/kg. Selama proses penelitian ini dilakukan 1 kali suntikkan dibagian dorsal ( Sirip Punggung ). Sedangkan untuk pengukuran parameter kualitas air dilakukan sebanyak 3 kali yaitu awal penelitian, tengah, dan akhir penelitian. Dari hasi penelitian menunjukkan bahwa waktu latensi tercepat terdapat pada perlakuan P2 dengan dosis ekstrak hipofisa kambing 0,2 ml/kg dengan waktu rerata 7,56. Fekunditas terbanyak terdapat pada perlakuan P2 dengan dosis ekstrak hipofisa kambing 0,2 ml/kg dengan rerata 8349,00 butir. Daya tetas telur tebaik terdapat pada perlakuan P2 dengan dosis ekstrak hipofisa kambing 0,2 ml/kg dengan rerata 95,1%. Secara umum hasil penyuntikkan pada perlakuan P2 ( Ekstrak Hipofiosa Kambing 0,2ml/kg ) memberikan hasil lebih baik dibandingkkan perlakuan lainnya.

Item Type: Thesis (skripsi)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Perairan
Depositing User: Mr Admin Repo
Date Deposited: 14 Feb 2022 03:14
Last Modified: 14 Feb 2022 03:14
URI: http://repository.unbari.ac.id/id/eprint/1091

Actions (login required)

View Item View Item