RESPONS STRES BENIH IKAN JELAWAT (Leptobarbus hoevenii Blkr) YANG DI BERI EKSTRAK DAUN UBI JALAR PADA PROSES TRANSPORTASI

SUDIRMAN, SUDIRMAN (2022) RESPONS STRES BENIH IKAN JELAWAT (Leptobarbus hoevenii Blkr) YANG DI BERI EKSTRAK DAUN UBI JALAR PADA PROSES TRANSPORTASI. skripsi thesis, Universitas Batanghari.

[img] Text
skripsi SUDIRMAN 1700854243012.pdf

Download (3MB)

Abstract

RINGKASAN SUDIRMAN. Respons Stres Benih Ikan Jelawat (Leptobarbus hoevenii Blkr) Yang Di Beri ekstrak Daun Ubi Jalar Pada Proses Transportasi, Dibimbing oleh Ir. M.Sugihartono, M.Si dan M. Yusuf Arifin, S.Pi.,M.Si Ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii. Blkr) merupakan ikan air tawar dari daerah Sumatera dan Kalimantan yang bernilai ekonomis. Pada transportasi ikan jelawat, kendala yang sering dihadapi adalah mortalitas benih yang tinggi akibat stress. Salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah dengan pemberian anestesi menggunakan bahan antimetabolit. Daun ubi jalar mengandung bahan antimetabolit berupa senyawa saponin, flavonoid, dan polifenol yang berpotensi digunakan untuk mengatasi stress ikan saat transportasi. Penelitian “Respons stres benih ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii blkr) yang diberi ekstrak daun ubi jalar pada proses transportasi” dilaksanakan pada tangal 27 Maret 2022. Transportasi di lakukan selama 8 jam. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap ( RAL ) dengan 4 perlakuan dosis ekstrak daun ubi jalar yaitu ; Perlakuan A : 2 mL/L Air, Perlakuan B : Dosis 4 mL/ L Air, Perlakuan C : Dosis 6 mL/ L Air, dan Perlakuan D : Tanpa Pemberian Ekstrak Daun Ubi Jalar (Kontrol). Masing-masing perlakuan diberi ulangan sebanyak 3 kali. Parameter uji yang diamati berupa glukosa darah, kadar glikogen, dan tingkat kelangsungan hidup (TKH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun ubi jalar dengan dosis berbeda memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap kadar glukosa darah benih ikan jelawat. Kadar glukosa darah tertinggi terdapat pada perlakuan D (76,00 mg/dL), diikuti perlakuan A (34,33 mg/dL), kemudian perlakuan C (33,33mg/dL), dan perlakuan B (32,50 mg/dL). Untuk iii kadar glikogen pada awal (Jam ke-0) sebesar 130 mg/100mL, dan meningkat pada jam ke 8 (akhir) menjadi 175 mg/100mL untuk perlakuan A, 155,21 mg/100mL untuk Perlakuan B, 188,34 mg/100mL untuk Perlakuan C, dan 197,41 mg/100mL untuk Perlakuan D. Tingkat kelangsungan hidup terbaik pada penelitian ini terdapat pada perlakuan B (90,33%), selanjutnya perlakuan A (85,67%), perlakuan C (83,00%) dan perlakuan D (80,00%).

Item Type: Thesis (skripsi)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Perairan
Depositing User: Mr Admin Repo
Date Deposited: 16 Nov 2022 06:50
Last Modified: 16 Nov 2022 06:50
URI: http://repository.unbari.ac.id/id/eprint/1864

Actions (login required)

View Item View Item