REVITALISASI POLA PEMBINAAN NARAPIDANA RESIDIVIS AGAR TIDAK MENGULANGI TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN (STUDI KASUS PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA JAMBI)

A. YUDHISTIRA HADIYAN PRATAMA, A. YUDHISTIRA HADIYAN PRATAMA (2022) REVITALISASI POLA PEMBINAAN NARAPIDANA RESIDIVIS AGAR TIDAK MENGULANGI TINDAK PIDANA PENCURIAN YANG DILAKUKAN (STUDI KASUS PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA JAMBI). Tesis thesis, Universitas Batanghari.

[img] Text
B20031044_A Yudhistira Hadiyan Pratama (1).pdf

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK A. Yudhistira Hadiyan Pratama / B20031044 / 2022 / Revitalisasi Pola Pembinaan Narapidana Residivis Agar Tidak Mengulangi Tindak Pidana Pencurian Yang Dilakukan (Studi Kasus Pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jambi) / Prof. Dr. H. Abdul Bari Azed, S.H., M.H. Sebagai Dosen Pembimbing 1 / Dr. M. Zen Abdullah, S.H., M.H. Sebagai Dosen Pembimbing 2. Meningkatnya kasus Residivis maka dikeluarkan Permenkumham Nomor 35 Tahun 2018 Tentang Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan. Revitalisasi ditujukan kepada suatu proses menggiatkan kembali/mengoptimalkan kembali penyelenggaraan sistem pemasyarakatan dengan mengupayakan pola pembinaan narapidana yang lebih terencana,terukur, terstruktur dan melembaga dengan baik. Salah satu kasus yang meningkat yaitu kasus pencurian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jambi, Untuk itu yang menjadi persoalan dalam tesis ini dibatasi pada, yaitu : a. Bagaimanakah revitalisasi yang dilakukan dalam pola pembinaan nara- pidana residivis agar tidak mengulangi tindak pidana pencurian yang dilakukan (studi kasus Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Jambi), b. Hambatan - hambatan apakah yang dihadapi dalam melakukan revitalisasi pola pembinaan narapidana residivis agar tidak mengulangi tindak pidana pencurian yang dilakukan dan c. Bagaimana upaya mengatasi hambatan yang dihadapi dalam melakukan revitalisasi pola pembinaan narapidana residivis agar tidak mengulangi tindak pidana pencurian yang dilakukan. Adapun tujuannya 1.Untuk mengetahui dan memberikan penjelasan revitalisasi yang dilakukan dalam pola pembinaan narapidana residivis agar tidak mengulangi tindak pidana pencurian yang dilakukan. 2.Untuk memahami dan memberikan gambaran hambatan yang dihadapi dalam melakukan revitalisasi pola pembinaan narapidana residivis agar tidak mengulangi tindak pidana pencurian yang dilakukan, dan 3.Untuk mengetahui dan memberikan solusi dalam upaya mengatasi hambatan yang dihadapi dalam melakukan revitalisasi pola pembinaan narapidana residivis agar tidak mengulangi tindak pidana pencurian yang dilakukan. Penulis menggunakan teori Teori Tujuan Pemidanaan, Teori Pembinaan, dan Teori Gabungan, adapun metode penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris yaitu suatu tipe penelitian yang sering disebut dengan penelitian lapangan. Program Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan menguatkan fungsi pada Pengamanan Petugas Pemasyarakatan dan Pembimbing Kemasyarakatan untuk menentukan tingkat resiko yaitu super maximum security, maximum security, medium security dan minimum security, yang kemudian disesuaikan dengan pola pembinaan yang dilakukan terhadap narapidana. Namun dalam perjalanannya masih banyak kendala yang dihadapi antara lain over kapasitas yang berdampak pada kurangnya ruang untuk narapidana, kurangnya petugas untuk pembimbingan dan pengawasan, serta bangunan Lapas yang tidak memungkinkan untuk dilakukannya pembinaan. Untuk itu perlu mengatasi masalah diatas dengan, membenahi over kapasitas, melakukan pembangunan Lapas baru yang memungkinkan, mengatasi kekurangan petugas dengan bekerja sama dengan pihak ketiga lainnya. Kata Kunci : Revitalisasi, Narapidana, Residivis.

Item Type: Thesis (Tesis)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > Magister Hukum
Depositing User: Mr Admin Repo
Date Deposited: 17 Jan 2023 07:40
Last Modified: 17 Jan 2023 07:40
URI: http://repository.unbari.ac.id/id/eprint/2152

Actions (login required)

View Item View Item