MAKNA SIMBOLIS UPACARA SIRAMAN PADA PENGANTIN ADAT JAWA DI SUNGAI KAYU ARO KECAMATAN SENYERANG KABUPATEN TANJAB BARAT PROVINSI JAMBI (Kearifan Lokal)

YESSY GAZELA, 2000888201008 (2024) MAKNA SIMBOLIS UPACARA SIRAMAN PADA PENGANTIN ADAT JAWA DI SUNGAI KAYU ARO KECAMATAN SENYERANG KABUPATEN TANJAB BARAT PROVINSI JAMBI (Kearifan Lokal). skripsi thesis, UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI.

	Text 01. COVER.pdf - Published Version Download (114kB)
	Text 02. LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (666kB)
	Text 03. ABSTRAK.pdf - Published Version Download (168kB)
	Text 06. BAB I.pdf - Published Version Download (244kB)
	Text 10. BAB V.pdf - Published Version Download (174kB)
	Text 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (198kB)
	Text (MAKNA SIMBOLIS UPACARA SIRAMAN PADA PENGANTIN ADAT JAWA DI SUNGAI KAYU ARO KECAMATAN SENYERANG KABUPATEN TANJAB BARAT PROVINSI JAMBI (Kearifan Lokal)) YESSY GAZELA 2000888201008.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarlbelakangi oleh keinginan peneliti untuk menjelaskan tradisi upacara siraman pengantin adat Jawa di Desa Sungai Kayu Aro. Dengan penelitian ini digambarkan makna simbolis pada upacara siraman penngantin adat Jawa. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan tradisi siraman di Desa Sungai Kyu Aro. Untuk jenis penelitian ini adalah deskritif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kalimat pernyataan dan informan. Hasil penelitian ini dikaji dalam makna simbolis sebagai bukti dan diperoleh; Aspek siraman (Air 7 mata air yang berbeda, genton atau bak besar, bunga 7 rupa atau kembang setaman, gayung batok dari kelapa tua kendi tumpeng keroyok, bubur merah putih, bajanan pasar, kain batik (Jarik) empat dan bunga melati jika ada, sesajen, seperangkap alat mandi, pacah kendi, bleketepe atau tarub, paes atau ngerik, cendolan, midodaremi, dan malam tersebut dibarengi dengan malam pembuatan kembang mayang.

Actions (login required)

View Item