IRMA NOVRIANTY, 1900825201028 (2024) CADANGAN DAN EMISI KARBON LAHAN GAMBUT PASCA TERBAKAR DI KEBUN PINANG DESA CATUR RAHAYU KECAMATAN DENDANG. skripsi thesis, UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI.
Text
01. COVER.pdf - Published Version Download (57kB) |
|
Text
03. ABSTRAK.pdf - Published Version Download (115kB) |
|
Text
02. LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (2MB) |
|
Text
06. BAB I.pdf - Published Version Download (125kB) |
|
Text
10. BAB V.pdf - Published Version Download (44kB) |
|
Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (106kB) |
|
Text (CADANGAN DAN EMISI KARBON LAHAN GAMBUT PASCA TERBAKAR DI KEBUN PINANG DESA CATUR RAHAYU KECAMATAN DENDANG)
IRMA NOVRIANTY 1900825201028.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Gambut Indonesia merupakan gambut tropis terluas di dunia dan menyimpan karbon daratan yang besar. Indonesia memiliki 14,9 juta ha (yang sudah berkurang menjadi 50% dari jumlah awalnya 27 juta ha). Penyimpanan karbon di tanah gambut jauh lebih besar dibandingkan dengan tanah mineral, diperkirakan dalam 1 meter gambut memiliki simpanan 700 ton karbon (Noor, 2001), semakin tebal gambut kandungan karbon gambut semakin besar. Provinsi Jambi memiliki gambut seluas 736.227 ha (terluas ke-tiga di Sumatera). Sebaran gambut di Provinsi Jambi meliputi Kabupaten Tanjung Jabung Timur seluas 266 ribu ha (37,17%), Kabupaten Batanghari seluas 258 ribu ha (35,92%), Kabupaten Tanjung Jabung Barat seluas 142 ribu ha (19,84%), Kabupaten Sarolangun seluas 41 ribu ha (5,76%), Kabupaten Merangin seluas 3.525 ha (0,49%), Kabupaten Kerinci seluas 3.093 ha (0,43%), Kota Jambi seluas 2.094 ha (0,29%) dan Kabupaten Tebo seluas 779 ha (0,11 H %) (Dari dkk., 2021). Secara alami gambut bersifat jenuh air, tetapi alih fungsi gambut menjadi perkebunan memerlukan kanal agar air keluar dari lahan gambut. Dari hasil penelitian dan pengamatan lapangan dapat diambil kesimpulan, yaitu: Kandungan karbon diperoleh bahwa kandungan rata – rata karbon di lokasi Penelitian adalah 39,75 %. Tinggi muka air gambut diperoleh nilai rata – rata pada hari ke-1 yaitu 38,7 cm, pada hari ke-5 yaitu 36,6 cm, pada hari ke-6 yaitu 40,1 cm dan pada hari ke-7 yaitu 37,6 cm, tidak stabilnya atau turun naiknya tinggi muka air di lokasi penelitian dikarenakan perubahan cuaca yang memiliki intensitas curah hujan yang berbeda setiap harinya.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gambut, Emisi Karbon |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan |
Depositing User: | Mr Admin Repo |
Date Deposited: | 12 Nov 2024 05:12 |
Last Modified: | 12 Nov 2024 05:12 |
URI: | http://repository.unbari.ac.id/id/eprint/3687 |
Actions (login required)
View Item |