Pelet Dibuat Dari Maggot (Hermetia illucens ) BSF Dengan Media Kotoran Sapi dan Bungkil Sawit Sebagai Pakan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus B)

Syahrizal, Mr. and Safratilofa, Mrs. (2025) Pelet Dibuat Dari Maggot (Hermetia illucens ) BSF Dengan Media Kotoran Sapi dan Bungkil Sawit Sebagai Pakan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus B). Pelet Dibuat Dari Maggot (Hermetia illucens ) BSF Dengan Media Kotoran Sapi dan Bungkil Sawit Sebagai Pakan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus B), 10 (1). pp. 1-15. ISSN 2503-4766

[img] Text (Pelet Dibuat Dari Maggot (Hermetia illucens ) BSF Dengan Media Kotoran Sapi dan Bungkil Sawit Sebagai Pakan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus B))
Pelet Dibuat Dari Maggot (Hermetia illucens ) BSF.pdf - Published Version

Download (793kB)
Official URL: https://jbdp.unbari.ac.id/index.php/AKUAKULTUR/art...

Abstract

Faktor pakan merupakan variable utama selain kualitas air dan lingkugan lainnya yang menentukan pertumbuhan, kelangsungan hidup dan kesehatan ikan. Desain pakan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberian pelet ikan lele dumbo dari maggot (Hermetia illucens) dan media fermentasi bungkil sawit (PBS) dan kotoran sapi (PKS) selama satu siklus lalat BSF (Black Soldier Fly) 21 hari. Rancangan digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap 4 perlakuan dan 3 kali ulangan, dengan perlakuan A (PBS 100,00 % : PKS 00,00); B (PBS 75,00 % : PKS 25,00%), C (PBS 50,00 % : PKS 50,00%), dan D (PBS 00,00 % : PKS 100,00%). Hasil penelitian ini berupa variabel parameter untuk rataan proksimat bahan baku media oganik terbaik pada B awal dan akhir (protein 21,74% dan 23,74%), proksmat pakan terbaik juga pada B (protein 37,51% dengan energi 415.57 gram/Kkal.). Produksi media organik tertinggi pada perlakuan B (1319,34 gram), di ikuti A (1148,68 gram) dan terendah pada D (362,34 gram), biomas maggot terbaik pada A (157,34 gram) dikuti B (106,34 gram) dan terendah D (89,01 gram). Produksi pelet basah tertinggi diperoleh pada perlakuan A (564,33 gram) dikuti B (486,67 gram) dan terendah D (362,33 gram). Untuk rataan berat individu maggot terbaik pada perlakuan A (0,26 gram/ekor), diikuti B (0,22 gram), terendah D (0,18 gram/ekor) dan panjang individu maggot terbaik perlakuan A (1,55 cm), diikuti B (1,15 cm) dan terendah C (0,93 cm). Hitungan jumlah individu maggot diakhir terbaik A (25,45 ekor/gram) dikuti B (22,00 ekor/gram) dan terendah D (17,57 ekor/gram). Produk media organik biomas maggot terbaik terdapat perlakuan A (157,34 ekor/2,5 kg substrat) diikuti B (176,34 ekor/2,5 kg substrat) dan terendah pada D (89,01 ekor/2,5 kg subtrat). ESE (efisiensi substrat organik) bahan maggot tertinggi pada perlakuan A (6,30%) dan terendah pada D (3,57), Nilai biokonversi sisa ESE terbaik D (56,61%) dan terendah pada A (45,40%). Hasil pengujian pemberian pelet pada ikan lele dumbo (Clarias gariepinus B) diperoleh perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan B dengan berat rataan 9,89g/ekor, panjang 4,07 cm/ekor, TKH 100%, dan FCR 1,52. Kualitas air yang mendukung suhu 26-29, pH 7,6-7,8, DO 5,2-7,2 ppm, dan amoniak 0,011-0,014 mg/L.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Maggot, limbah organik, pelet, ikan lele
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Perairan
Depositing User: Mr Admin Repo
Date Deposited: 09 Jul 2025 01:57
Last Modified: 09 Jul 2025 01:57
URI: http://repository.unbari.ac.id/id/eprint/4029

Actions (login required)

View Item View Item