WILHAM HUDAIYA, 21000854243001 (2025) PEMATANGAN GONAD DAN OVULASI MENGGUNAKAN HORMON HUMAN CHORIONIC GONADOTROPIN (hCG) PADA INDUK IKAN SEMAH BETINA (Tor douronensis). skripsi thesis, Universitas Batanghari Jambi.
|
Text
1. COVER.pdf - Published Version Download (37kB) |
|
|
Text
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
|
Text
3. ABSTRAK.pdf - Published Version Download (153kB) |
|
|
Text
6. BAB I.pdf - Published Version Download (157kB) |
|
|
Text
10. BAB V.pdf - Published Version Download (148kB) |
|
|
Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (108kB) |
|
|
Text (PEMATANGAN GONAD DAN OVULASI MENGGUNAKAN HORMON HUMAN CHORIONIC GONADOTROPIN (hCG) PADA INDUK IKAN SEMAH BETINA (Tor douronensis))
WILHAM HUDAIYA 2100854243001.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Ikan semah (T. douronensis) merupakan salah satu ikan endemik yang potensial untuk dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomis tinggi dan memiliki pangsa pasar yang cukup tinggi baik domestik maupun ekspor. Salah satu aspek penting dalam pembenihan secara buatan adalah ketersediaan induk matang gonad. Pematangan gonad pada ikan dapat dilakukan dengan memanipulasi hormonal dengan pemberian hormon gonadotropin. Hormon hCG sebagai gonadotropin bekerja langsung pada tingkat gonad untuk menginduksi pematangan oosit akhir dan efeknya lebih cepat dibandingkan dengan GnRHa. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis hormon yang optimal terhadap pematangan gonad dan ovulasi dengan menggunakan hormon hCG pada induk ikan Semah Betina (T. douronensis). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2025 yang bertempat di Instalasi Pendung Semurup Kerinci (IPSK), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan, meliputi tanpa hormon hCG (K), hormon hCG dosis 0,2 ml/kg (P1), hCG dosis 0,5 ml/kg (P2) dan hCG dosis 0,8 ml/kg (P3). Penelitian ini dilakukan dua tahap yakni pematangan gonad ikan semah betina dan pengamatan ovulasi. Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi indeks kematangan gonad (IKG), waktu latensi ovulasi, fekunditas, diameter telur, daya tetas telur dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan indeks kematangan gonad pada penyuntikkan hCG 0,5 ml/kg bobot ikan mampu meningkatkan nilai IKG 2,78% lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Hasil penyuntikan induk ikan semah betina menggunakan hormon hCG dengan dosis 0,5 ml/kg bobot ikan membutuhkan waktu rata-rata 9 jam 7 menit. Penggunaan hormon hCG dosis 0,5 ml/kg bobot ikan menunjukkan waktu latensi ovulasi 2 jam 4 menit lebih cepat dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan P2 dosis 0,5 ml/kg bobot ikan memberikan waktu ovulasi paling cepat dibandingkan perlakuan kontrol, P1, dan P3. Hormon hCG dengan dosis 0,5 ml/kg bobot ikan memberikan jumlah rata-rata telur sebanyak 2.219 butir. Jumlah telur yang dihasilkan 679 lebih banyak dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan hCG dengan dosis 0,5 ml/kg bobot ikan menghasilkan penyebaran diameter telur terbesar dengan kisaran 1,8 – 2,4 mm dibandingkan perlakuan lainnya. Hormon hCG dengan dosis 0,5 ml/kg bobot ikan memberikan nilai rata-rata daya tetas telur sebesar sebanyak 71,5%. Tingkat daya tetas telur yang dihasilkan pada penyuntikkan hCG 0,5 ml/kg bobot ikan memberikan nilai 25% lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Data hasil uji parameter kualitas air masih dalam kisaran cukup baik untuk perkembangan reproduksi dan penetasan telur ikan semah (T. douronensis).
| Item Type: | Thesis (skripsi) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Hormon hCG, hormon ovaprim, ikan semah, pematangan gonad, reproduksi ikan |
| Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) S Agriculture > SB Plant culture |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan |
| Depositing User: | Mr Admin Repo |
| Date Deposited: | 23 Dec 2025 03:44 |
| Last Modified: | 23 Dec 2025 03:44 |
| URI: | http://repository.unbari.ac.id/id/eprint/4470 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
