MODEL BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT DILAHAN MINERAL DAN GAMBUT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANDAN BUAH SEGAR

AHMAD ROZIKIN, 2000854211007 (2025) MODEL BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT DILAHAN MINERAL DAN GAMBUT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANDAN BUAH SEGAR. skripsi thesis, Universitas Batanghari Jambi.

	Text 1. COVER.pdf - Published Version Download (112kB)
	Text 2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (2MB)
	Text 3. ABSTRAK.pdf - Published Version Download (363kB)
	Text 6. BAB I.pdf - Published Version Download (373kB)
	Text 10. BAB V.pdf - Published Version Download (306kB)
	Text 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (249kB)
	Text (MODEL BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT DILAHAN MINERAL DAN GAMBUT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANDAN BUAH SEGAR) AHMAD ROZIKIN 2000854211007.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

Pertumbuhan kelapa sawit yang baik pada tanah yang gembur, subur, berdrainase baik, permeabilitas sedang, dan volume tebal tanpa lapisan keras. Dalam perspektif tempat tumbuh dan tempat melaksanakan produksi tanaman, peran dan fungsi tanah penting untuk dipahami agar pengelolaan dapat dilakukan sesuai dengan karakteristik tanah dan lahan. Di tinjau dari kesuburan tanahnya, gambut sangat beragam, sifat tanahnya sangat dipengaruhi oleh ekosistem, sifat kimia, fisika dan biologi tanahnya. Penelitian ini akan dilaksanakan di lahan Sawit milik warga Kecamatan Kumpeh Ulu, Desa Ramin Dusun Setia Jaya Blok C Muaro Jambi untuk lahan gambut dan Kecamatan Merlung, Desa Adipurwa Tanjung Jabung Barat untuk lahan mineral. Objek penelitian memiliki umur tanaman yang sama yaitu 15 tahun, serta karakter genetik yang homogen karena berasal dari satu progeni yaitu Tenera dengan jenis yang sama yaitu Topas. Penelitian menggunakan dua hamparan pertanaman kelapa sawit sebagai objek pengamatan yang sebagai dua perlakuan mineral dan gambut. Rancangan percobaan untuk pengumpulan data primer disusun dalam rancangan Percobaan dilakukan dengan tidak terformat (Unformated Trials) dan lokasi dipilih secara sengaja (Porpusive) karena pada lokasi tersebut terdapat tanaman yang diteliti dan seragam. Tiap lahan pengamatan di bagi menjadi 3 lokasi atau titik pengamatan. Masing-masing luas pengamatan 2 hektar. Setiap luasan 2 hektar (kapling) terdapat + 270 pokok tanaman sawit atau per 1 Ha terdapat +135 pokok tanaman. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sistemik sampling. Bila populasi tanaman lebih dari 100 maka tanaman sempel di ambil 15% sedangkan bila populasi tanaman kurang dari 100 maka tanaman sempel sebanyak 50% (Tasri, 2007)

Actions (login required)

View Item