KEKUATAN ALAT BUKTI ELEKTRONIK CCTV (CLOSED CIRCUIT TELEVISION) DALAM PRAKTEK PERADILAN PIDANA

SAMSUL FADLI, SAMSUL FADLI (2018) KEKUATAN ALAT BUKTI ELEKTRONIK CCTV (CLOSED CIRCUIT TELEVISION) DALAM PRAKTEK PERADILAN PIDANA. Tesis thesis, Universitas Batanghari.

Text Samsul Fadli B.15031059 MH.pdf Download (822kB)

Abstract

ABSTRAK Dalam proses persidangan pidana, seringkali alat bukti berupa CCTV ditambah dengan keterangan ahli digital forensik untuk memperkuat keaslian rekaman CCTV tersebut. Kasus-kasus yang terjadi yang bersentuhan dengan teknologi informasi dan telekomunikasi khususnya menyangkut media video recorder kamera CCTV, sudah mulai banyak terjadi dimasyarakat, sehingga penggunaannya dalam mengungkap kejahatan atau sebagai sarana pendukung dalam membuktikan tindak pidana akan berhadapan dengan keabsahannya sebagai alat bukti yang sudah tentu akan berbenturan dengan instrumen hukum yang ada mengingat bahwa pembuktian dalam kasus tindak pidana dengan alat bukti yang digunakan ialah alat bukti CCTV. Spesifikasi penelitian adalah bersifat deskriptif. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah normatif yaitu suatu pendekatan masalah yang diteliti dengan mengetahui sejauh mana bekerjanya hukum di dalam masyarakat dan selanjutnya melihat serta mencermati ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perumusan masalah dalam tulisan ini adalah sebagai berikut yaitu Bagaimana metode pembuktian alat bukti elektronik di dalam persidangan menurut KUHAP? Bagaimana kekuatan alat bukti hukum CCTV (Closed Circuit Television) Sebagai Alat Bukti Elektronik Bagi Keyakinan Hakim Dalam Putusannya Dikaitkan Dengan Pasal 184 KUHAP (1)? Menurut penulis metode pembuktian elektronik terutama CCTV dalam hukum acara pidana termasuk kedalam alat bukti petunjuk. Kekuatan alat bukti hukum CCTV sebagai alat bukti Hukum CCTV (Closed Circuit Television) Sebagai Alat Bukti Elektronik Bagi Keyakinan Hakim Dalam Putusannya Dikaitkan Dengan Pasal 184 KUHAP (1), menurut penulis merupakan perluasan dari pasal 184 ayat 1 KUHAP dan dapat dijadikan Majelis Hakim Sebagai alat bukti Petunjuk untuk memastikan peristiwa pidana. Kata Kunci : Keyakinan Hakim, Alat Bukti

Actions (login required)

View Item