PENERAPAN PASAL 307 UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TERHADAP KENDARAAN ANGKUTAN BARANG KELEBIHAN MUATAN KELAPA SAWIT (Di Wilayah Hukum Polres Tanjung Jabung Timur) TESIS Sebagai

TESMIRIZAL, TESMIRIZAL (2020) PENERAPAN PASAL 307 UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TERHADAP KENDARAAN ANGKUTAN BARANG KELEBIHAN MUATAN KELAPA SAWIT (Di Wilayah Hukum Polres Tanjung Jabung Timur) TESIS Sebagai. Tesis thesis, Universitas Batanghari.

[img] Text
Tesmirizal B.17031063 MH.pdf

Download (746kB)

Abstract

ABSTRAK Kendaran bermotor (mobil) pengangkut barang, mobil pengangkut barang yang banyak digunakan masayarakat wilayah Tanjung Jabung Timur yaitu jenis truk pengangkut hasil tandan buah sawit (TBS) yang merupakan salah satu penggerak utama roda ekonomi. Pelanggaran kelebihan muatan barang pada Pasal 307 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan secara nasional kasus ini terjadi di berbagai daerah dan wilayah Tanjung Jabung Timur, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor apa yang mendorong orang melakukan tindakan melebihi muatan barang kelapa sawit; mengetahui kendala dalam penegakan hukum pasal 307 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 terhadap kendaraan angkutan barang kelebihan muatan kelapa sawit; dan mengetahui upaya penegakan hukum pasal 307 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 terhadapa kendaraan angkutan barang kelebihan muatan kelapa sawit. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat Yuridis Normatif dengan pendekatan Sociology Approach. Dari hasil penelitian penerapan Pasal 307 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 terdapat faktor pendorong pelaku melakukan tindakan melebihi muatang kelapa sawit sebagai berikut: Faktor ekonomi; semakin banyak jumlah barang muatan kelapa sawit yang dibawa dari lahan menuju tengkulak atau pabrik selain dapat menambah penghasilan juga menghemat biaya operasional, faktor budaya; merupakan suatu tradisi yang telah lama terjadi yang menjadi kebiasaan atau budaya bagi masyarakat umum di wilayah hukum Polres Tanjung Jabung Timur untuk mengangkut barang kelapa sawit yang melebihi muatan barang kelapa sawit, tanpa memikirkan faktor keselamatan lainnya, faktor penegak hukum; Para penegak hukum kekurangan jumlah personel dalam penegakan hukum pelanggaran pada pasal 307 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang melanggar kelebihan muatan barang kelapa sawit, dan faktor masyarakat; masyarakat di wilayah hukum Polres Tanjung Jabung Timur yang masih kurang kesadaran hukum khususnya penerapan pasal 307 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Upaya Penegakan Hukum Pasal 307 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Terhadap Kendaraan Angkutan Barang Kelebihan Muatan Kelapa Sawit, berupa Upaya Preventif seperti sosialiasi dan forum group discussion dengan mengundang berbagai pihak Dinas Perhubungan Tanjung Jabung Timur mengundang para pengusaha atau perseorangan usaha kebun kelapa sawit di wilayah Tanjung Jabung Timur. Upaya Represif dalam pelaksanaannya dilakukan dengan metode perlakuan (treatment) dan penghukuman (punishment) berupa tilang. Kata Kunci : Penerapan Pasal 307 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, Kendaraan Angkutan Barang Kelebihan, Muatan Kelapa Sawit vi

Item Type: Thesis (Tesis)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Hukum > Magister Hukum
Depositing User: Mr Admin Repo
Date Deposited: 06 Oct 2021 06:41
Last Modified: 06 Oct 2021 06:41
URI: http://repository.unbari.ac.id/id/eprint/631

Actions (login required)

View Item View Item