ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN BEBAS HAMBATAN (TOL) TRANS SUMATERA BAYUNG LENCIR - TEMPINO SEKSI 3

RIZAL RIDWANTO, 1900822201017 (2025) ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN BEBAS HAMBATAN (TOL) TRANS SUMATERA BAYUNG LENCIR - TEMPINO SEKSI 3. skripsi thesis, UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI.

	Text 01. COVER.pdf - Published Version Download (43kB)
	Text 02. LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text 03. ABSTRAK.pdf - Published Version Download (72kB)
	Text 06. BAB I.pdf - Published Version Download (158kB)
	Text 10. BAB V.pdf - Published Version Download (151kB)
	Text 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (73kB)
	Text (ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN BEBAS HAMBATAN (TOL) TRANS SUMATERA BAYUNG LENCIR - TEMPINO SEKSI 3) RIZAL RIDWANTO 1900822201017.pdf - Published Version Download (3MB)

Abstract

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan menyebutkan bahwa pembangunan jalan tol memiliki beberapa tujuan penting. Di antaranya adalah untuk memperlancar arus lalu lintas di daerah-daerah yang sedang berkembang, meningkatkan efisiensi distribusi barang dan jasa, mengurangi beban pembiayaan infrastruktur yang ditanggung pemerintah dengan melibatkan partisipasi pengguna jalan melalui tarif tol, serta menciptakan pemerataan pembangunan dan keadilan sosial antar wilayah. Namun, meskipun pembangunan jalan tol memiliki banyak manfaat, ada juga dampak negatif yang perlu diperhatikan. Salah satu dampaknya adalah ketidakseimbangan dalam pola distribusi pergerakan (trip distribution) yang terjadi setelah jalan tol beroperasi. Biasanya, fenomena ini muncul karena jalan tol cenderung mempengaruhi perubahan pola pergerakan, sehingga terjadi ketidakteraturan dalam hubungan spasial antara daerah-daerah asal (bangkitan) dan tujuan (tarikan) pergerakan. Ketidakseimbangan ini dapat mengarah pada penurunan aktivitas ekonomi di daerah-daerah yang sebelumnya bergantung pada jalan lama. Salah satu penyebabnya adalah bahwa jalan tol sering kali menggantikan fungsi jalan lama, bukan sekadar melengkapi jaringan jalan yang sudah ada. Akibatnya, distribusi pergerakan menjadi tidak merata, di mana banyak kendaraan beralih ke jalan tol, sementara jalan lama yang sebelumnya menjadi rute utama malah mengalami penurunan volume lalu lintas. Dampaknya, daerah-daerah yang berada di sekitar jalan lama bisa mengalami penurunan aktivitas ekonomi, karena akses ke wilayah tersebut menjadi terbatas atau kurang optimal.

Actions (login required)

View Item