RAHMAT AQIL, 1900825201008 (2025) PEMANFAATAN LIMBAH KULIT UDANG (KITOSAN) SEBAGAI MEMBRAN ULTRAFILTRASI DALAM PENYISIHAN WARNA, pH DAN KEKERUHAN AIR GAMBUT. skripsi thesis, UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI.
![]() |
Text
1. COVER.pdf - Published Version Download (17kB) |
![]() |
Text
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (3MB) |
![]() |
Text
3. ABSTRAK.pdf - Published Version Download (100kB) |
![]() |
Text
6. BAB I.pdf - Published Version Download (175kB) |
![]() |
Text
10. BAB V.pdf - Published Version Download (157kB) |
![]() |
Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (113kB) |
![]() |
Text (PEMANFAATAN LIMBAH KULIT UDANG (KITOSAN) SEBAGAI MEMBRAN ULTRAFILTRASI DALAM PENYISIHAN WARNA, pH DAN KEKERUHAN AIR GAMBUT)
RAHMAT AQIL 1900825201008.pdf - Published Version Download (13MB) |
Abstract
Limbah kulit udang mengandung senyawa kitin dan kitosan yang nilai ekonominya tinggi dan hasil olahannya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Kitosan lebih banyak kegunaan dan manfaatnya dibandingkan kitin sehingga kitosan dijuluki sebagai magic of nature. Penelitian ini mengkaji pemanfaatan limbah kulit udang (kitosan) sebagai membran organik untuk ultrafiltrasi dalam pengolahan air gambut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik kitosan dan membran ultrafiltrasi serta efektivitasnya sebagai membran dalam penyisihan parameter seperti warna, pH, dan kekeruhan pada air gambut. Kitosan diekstraksi dari kulit udang melalui beberapa proses, yaitu deproteinasi, demineralisasi, dekolorisasi, dan deasetilasi lalu dikarakterisasi menggunakan FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy). Membran kitosan dibuat dengan variasi konsentrasi larutan kitosan (1gr, 3gr, dan 5gr). Setelah jadi, membran ultrafiltrasi dikarakteristik dengan SEM (Scanning Electron Microscopy), dan uji swelling. Membran diaplikasikan dengan alat ultrafiltrasi untuk mengetahui efektivitasnya. Efektivitas membran ultrafiltrasi berbahan dasar kitosan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa parameter warna pada air baku 120 TCU, setelah dilakukan pengolahan dengan membran ultrafiltrasi, warna air baku (air gambut) turun menjadi 84 TCU pada membran dengan konsentrasi larutan kitosan 1gr , 59 TCU pada membran dengan konsentrasi larutan kitosan 3gr, 69 TCU pada membran dengan konsentrasi larutan kitosan 5gr. Hasil parameter derajat keasaman (pH) air baku sebelum pengolahan adalah 5 (lima) setelah dilakukan pengolahan dengan membran ultrafiltrasi derajat keasaman (pH) naik menjadi 6 (enam) pada membran dengan konsentrasi larutan kitosan 1gr, derajat keasaman (pH) 6 (enam) pada membran dengan konsentrasi larutan kitosan 3gr, derajat keasaman (pH) 7 (tujuh) pada membran dengan konsentrasi larutan kitosan 5gr. Penurunan kadar parameter kekeruhan, diuji kekeruhan air baku sebesar 212 NTU dapat diturunkan menjadi 115 NTU pada membran dengan konsentrasi larutan kitosan 1gr, 64 NTU pada membran dengan konsentrasi larutan kitosan 3gr dan 76 NTU pada membran dengan konsentrasi larutan kitosan 5gr.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kitosan, Membran, Parameter air gambut |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan |
Depositing User: | Mr Admin Repo |
Date Deposited: | 02 May 2025 02:18 |
Last Modified: | 02 May 2025 02:18 |
URI: | http://repository.unbari.ac.id/id/eprint/3950 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |