PREVALENSI, INTENSITAS DAN IDENTIFIKASI PARASIT PADA IKAN BETOK (Anabas testudinieus Bloch) DI KECAMATAN KUMPEH ULU, KABUPATEN MUARO JAMBI DAN BALAI BENIH IKAN (BBI) THEHOK, KOTA JAMBI

RIKI ADI PUTRA, RIKI ADI PUTRA (2022) PREVALENSI, INTENSITAS DAN IDENTIFIKASI PARASIT PADA IKAN BETOK (Anabas testudinieus Bloch) DI KECAMATAN KUMPEH ULU, KABUPATEN MUARO JAMBI DAN BALAI BENIH IKAN (BBI) THEHOK, KOTA JAMBI. skripsi thesis, Universitas Batanghari.

Text Skripsi Siap Cetak.pdf Download (1MB)

Abstract

RINGKASAN RIKI ADI PUTRA. Prevalensi, Intensitas dan Identifikasi Parasit Pada Ikan Betok (Anabas testudinieus Bloch) di Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi dan Balai Benih Ikan (BBI) Thehok, Kota Jambi. Dibimbing oleh SAFRATILOFA, SP., M.Si dan M. YUSUF ARIFIN, S.Pi., M.Si Ikan Betok (Anabas testudineus, Bloch) merupakan ikan air tawar yang diminati masyarakat sebagai ikan konsumsi. Kebutuhan benih ikan betok masih mengandalkan tangkapan dari alam. Ikan yang diperoleh dari alam sangat berpotensi terserang penyakit. Penyakit ikan umumnya terjadi akibat adanya infeksi parasit yang menyebabkan bagian tubuh ikan terluka. Serangan parasit dapat dideteksi dari gejala yang ditimbulkan, sehingga perlu di identifikasi. Sehingga dapat diketahui cara penanggulangan yang tepat terhadap serangan dari parasit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prevalensi, intensitas dan jenis parasit pada ikan betok di Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi dan Balai Benih Ikan (BBI) Thehok, Kota Jambi. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yang terdiri atas 1 bulan tahap persiapan dan 1 bulan tahap pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan pada empat lokasi pengambilan sampel yakni di Desa Pudak (stasiun 1), Desa Kota Karang (stasiun 2), Desa Sakean (stasiun 3) dan satu lokasi di Balai Benih Ikan (BBI) Thehok, Kota Jambi. Jumlah ikan yang di ambil pada masing-masing lokasi ikan yang diambil sebanyak 10 ekor, total sampel yang digunakan adalah 40 ekor. Parameter yang diamati pada penelitian ini meliputi bobot, panjang dan faktor kondisi, identifikasi parasit, prevalensi dan intensitas, kondisi hematologi dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot rata-rata ikan betok pada lokasi penangkapan ikan betok alam di stasiun 1, 2, 3 dan 4 masing-masing sebesar 35,7±14,02 g, 31,10±15,57 g, 34,43±11,77 g dan 24,17±12,77 g. Nilai faktor kondisi berkisar antara 1,14±0,79-1,76±0,18 (stasiun 1-3), dan 1,04±0,91 (stasiun 4). Hasil pengamatan parasit ditemukan jenis parasit Dactylogyrus sp, Trichodina sp pada bagian insang dan Trichodina sp, Paramecium pada bagian lendir, Trichodina sp Epistylis (stasiun 1-3) sedangkan pada stasiun 4 ditemukan jenis parasit Dactylogyrus sp, Gyrodactylus sp pada bagian insang dan Trichodina sp pada bagian lendir, sedangkan pada bagian sirip ditemukan jenis parasit Gyrodactylus sp. Prevalensi dan intensitas parasit ikan betok di stasiun 1, 2, 3 dan 4 masing-masing sebesar 70%;86, 90%;1,78, 80% dan 40%. Total sel darah putih dan sel darah merah ikan betok pada semua stasiun berkisar antara 8,59±0,499,34±0,43 sel/mL x 10 4 sel/mL dan 4,59±0,08-4,66±0,18 x 10 6 sel/mL. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai prevalensi, intensitas dan jenis parasit yang ditemukan pada lokasi penelitian yakni Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi dan Balai Benih Ikan (BBI) Thehok, Kota Jambi. Tingkat prevalensi tertinggi ditemukan pada ikan stasiun 1-4 berkisar antara 70-90% dengan kategori biasa atau infeksi sedang. Jenis parasit yang ditemukan antara lain Dactylogyrus sp, Gyrodactylus sp dan Trichodina sp. Kondisi hematologi ikan betok pada semua stasiun penelitian menunjukkan bahwa ikan betok tidak berada pada kondisi sakit Kata kunci: Hematologi, Ikan betok, intensitas, prevalensi

Actions (login required)

View Item