PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK PASAR UNTUK BAHAN BAKU PELLET SECARA PRETREATMENT

APRILLYA MARCELLYN, 1900825201026 (2024) PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK PASAR UNTUK BAHAN BAKU PELLET SECARA PRETREATMENT. skripsi thesis, UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI.

[img] Text
01. COVER.pdf - Published Version

Download (32kB)
[img] Text
02. LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version

Download (784kB)
[img] Text
03. ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (148kB)
[img] Text
06. BAB I.pdf - Published Version

Download (127kB)
[img] Text
10. BAB V.pdf - Published Version

Download (150kB)
[img] Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (202kB)
[img] Text (PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK PASAR UNTUK BAHAN BAKU PELLET SECARA PRETREATMENT)
APRILLYA MARCELLYN 1900825201026.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

Pellet merupakan suatu pakan ternak yang terbuat dari beberapa macam bahan yang dicampur sehingga menyerupai adonan, yang kemudian dicetak dengan bentuk mirip batang ataupun bulatan kecil dengan variasi ukuran tertentu sesuai kebutuhan. Ikan lele termasuk salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena peminatnya yang terus meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume sampah yang layak dijadikan pellet ikan, kandungan yang dihasilkan dari limbah pasar yang dijadikan pellet ikan, dan parameter kualitas air yang layak untuk budidaya ikan lele. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume timbulan sampah Pasar Rakyat Aurduri sebesar 40 kg sampah organic hewani (limbah ikan) yang dihasilkan dari 2 lapak dari 10 lapak dan 30 kg sampah organic nabati (limbah sayur) yang dihasilkan dari 5 lapak dari 65 lapak. Berat sampah yang diolah menjadi bahan baku pellet hanya sebesar 18 kg limbah ikan dan 9 kg limbah sayur. Pertumbuhan ikan lele dengan perbedaan konsentrasi pada pakan dengan masa pemeliharaan selama 30 hari terlihat hasil terbaik terdapat pada perlakuan C (7kg) dengan nilai FCR, PBM dan kelangsungan hidup terbaik dibanding perlakuan yang lain dengan nilai 23,34 ; 9 gr dan 1,81%. Sementara nilai PPM pada perlakuan C ini terbaik nomor 2 setelah perlakuan A dengan nilai 5,92 cm sedangkan pada perlakuan A dengan nilai 5,94 cm. Kandungan protein pada perlakuan C menghasilkan nilai tertinggi kedua setelah perlakuan A dengan nilai 20,1117 % sedangkan pada perlakuan A dengan nilai 21,0209. Parameter kualitas air yang layak untuk budidaya perbesaran ikan lele yaitu pada suhu berkisar antara 26 -30 oC, nilai pH berkisar antara 6.5 – 8, nilai DO kurang dari 3 mg/l, nilai CO2 kurang dari 5.0 mg/l dan nilai NH3 adalah 0,1 mg/l. Nilai parameter kualitas air pada penelitian ini adalaha suhu berkisar antara 32.4 – 32.6 oC, nilai pH berkisar antara 6.54 – 6.59, nilai DO berkisar antara 4.0 – 7.8 mg/l, nilai CO2 berkisar antara 0.03 – 1.95 mg/l dan nilai NH3 berkisar antara 0 – 2 mg/l. Tingginya nilai DO dan NH3 diakibatkan oleh adanya endapan pakan yang ada pada kolam.

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: Limbah Organik, Pellet, Ikan Lele
Subjects: T Technology > T Technology (General)
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan
Depositing User: Mr Admin Repo
Date Deposited: 09 Nov 2024 02:44
Last Modified: 09 Nov 2024 02:44
URI: http://repository.unbari.ac.id/id/eprint/3678

Actions (login required)

View Item View Item