ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA CLIMBER DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DI KELAS VIII SMPN 8 KOTA JAMBI

MUHAMMAD GILANG KURNIAWAN S, 1700884202014 (2021) ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA CLIMBER DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DI KELAS VIII SMPN 8 KOTA JAMBI. skripsi thesis, UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI.

	Text 1. COVER.pdf - Published Version Download (46kB)
	Text 2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (479kB)
	Text 3. ABSTRAK.pdf - Published Version Download (74kB)
	Text 6. BAB I.pdf - Published Version Download (342kB)
	Text 10. BAB V.pdf - Published Version Download (74kB)
	Text 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (93kB)
	Text (ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA CLIMBER DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DI KELAS VIII SMPN 8 KOTA JAMBI) MUHAMMAD GILANG KURNIAWAN S 1700884202014.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

Pelajaran matematika dapat menjadi dasar dalam menunjang ilmu pengetahuan yang lain. Namun, Rendahnya kemampuan siswa kelas VIII di SMP N 8 Kota Jambi dalam menyelesaikan soal cerita. Ditandai dengan perbedaan kemampuan. Dalam menyelesaikan soal cerita, siswa akan melalui proses berpikir. Namun, proses berpikir siswa jarang diperhatikan. Maka rendahnya kemampuan siswa dikarenakan perbedaan kecerdasaan. Kecerdasaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Adversity Quotient. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa Climber dalam menyelesaikan soal cerita di kelas VIIIA SMPN 8 Kota Jambi. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIA SMPN 8 Kota Jambi yang memiliki AQ tinggi (climber). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penulis sendiri, tes AQ (Adversity Response Profile), lembar tes penyelesaian soal cerita, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan Siswa yang terpilih menjadi subjek penelitian yaitu yang memiliki AQ dengan tingkat tinggi atau Climber dapat memenuhi seluruh indikator proses berpikir dalam menyelesaikan soal cerita, yaitu pembentukan pengertian dalam indikator ini subjek dapat mengetahui apa saja yang diperlukan dan tidak diperlukan dalam menyelesaikan soal cerita, contohnya dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal. Dalam indikator pembentukan pendapat subjek dapat menghubungkan informasi yang telah diperoleh, contohnya mengubah soal tersebut ke bentuk model matematika. Untuk indikator pembentukan keputusan atau penarikan kesimpulan subjek dapat memutusakan metode yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal tersebut, kemudian menyimpulkan hasil jawabannya.

Actions (login required)

View Item